Pajak itu diumumkan musim panas lalu oleh Italia sebagai tindakan penyangga untuk membantu negara memperoleh pendapatan yang kekurangan pasokan karena pandemi. Itu adalah bagian dari apa yang disebut Keputusan Salvasport dan, segera setelah diumumkan, Betfair menentang gagasan tersebut, menyatakan bahwa pajak sementara berarti akan beroperasi pada tarif pajak efektif 111%, membuat akses operator ke Italia memasarkan proposal yang kalah.
Betfair telah mengajukan banding atas keputusan tersebut, menunjukkan bahwa alternatif yang lebih baik dapat berupa pajak pendapatan kotor tambahan sebesar 3% atau bahkan pajak berbasis biaya pertukaran. Namun, otoritas pajak berpegang teguh pada tangannya, menyatakan bahwa pajak harus dihitung berdasarkan “jumlah semua jumlah yang cocok antara taruhan dan taruhan, dikurangi pajak atas taruhan, dihitung untuk setiap pasar individu.”.
Akibatnya, Betfair mengatakan pengguna pertukarannya berpotensi membayar lebih banyak biaya daripada yang mereka menangkan, yang berarti kematian cepat untuk platform. Dengan kontrol hampir penuh atas pasar perjudian olahraga di negara ini, operator yakin bahwa struktur pajak akan memaksa pelanggan untuk berhenti menggunakan produk pertukaran. Apa yang diramalkan Betfair berarti akhir yang pasti dari platform di negara ini.
Pertukaran taruhan olahraga Betfair telah menghadapi masalah dan tantangan di banyak negara, dan mungkin memikirkan kembali posisinya tidak akan menjadi alternatif terburuk. Operator itu pindah dari India pada 2019 bahkan sebelum berhenti beroperasi di Rusia Mei lalu. Betfair juga mengadakan balap kuda Jepang pada bulan Juni dan pada bulan Oktober, ia keluar dari pasar New Jersey setelah tidak pernah mendapatkan daya tarik yang diharapkan.
Operator juga harus menyelesaikan “butir utang pajak” dengan Jerman dan Yunani untuk kredit pajak sejak 2012-2014 sebelum penutupan bisnisnya di kedua negara ini.
